Minggu, 17 Juli 2011

Tips memilih butik pengantin untuk pernikahan

| Minggu, 17 Juli 2011 | 0 komentar

memilih butik pengantinDalam rencana pernikahan di zaman modern seperti sekarang ini, pemilihan baju pengantin yang akan dikenakan pada saat akad atau pesta adalah hal yang sangat penting diperhatikan. Karena itu memilih butik pengantin yang tepat adalah salah satu faktor penentu bagus atau tidaknya baju pengantin yang akan dikenakan. Tepat disini bukan hanya masalah mewah dan glamor saja, tetapi ada faktor lain yang juga menentukan seperti, penyesuaian budget, warna, model yagn sesuai bentuk badan, aksesoris, dll.


Adakalanya ketika kurangnya pengetahuan kita hal fashion, membuat kita salah dalam memilih baju pengantin karena tidak tepat memilih butik pengantin yang secara tidak langsung sebagai konsultan pernikahan itu sendiri. Bukannya jadi bagus, malah harganya mahal, modelnya norak dan tidak sesuai dengan bentuk badan.

So, berikut beberapa tips memilih butik pengantin yang bisa jadi acuan anda :

  1. Searching model yang disukai di Internet
  2. Sebelum mencari butik pengantin, hendaknya anda searching dulu di internet model2 baju pengantin yang anda sukai. Di internet anda bisa menemukan banyak sekali model baju pengantin yang bagus dan unik. Simpan gambar-gambarnya dan kalau bisa di print untuk dibawa ke tempat butik pengantin.
  3. Cari model yang mendekati budget yang anda miliki
  4. Selain model yang banyak bisa ditemukan di internet, biasanya di toko online juga tertera harga dari baju2 pengantin tersebut. Nah, anda sebaiknya cari beberapa model baju pengantin yang paling mendekati budget yang anda miliki. Kalau misalnya anda memiliki budget hanya Rp.1.000.000, pilihlah beberapa model baju pengantin dengan kisaran Rp.800.000 s/d Rp.1.500.000.
  5. Kunjungi minimal 3 butik pengantin
  6. Sebagai bahan perbandingan harga, kunjungi dan tanyakanlah minimal 3 butik pengantin yang anda tahu. Anda bisa bertanya ke teman atau saudara yang sudah pernah menikah dan menggunakan jasa butik pengantin agar dapat referensi lebih baik.
  7. Perhatikan pengalaman dari masing butik pengantin
  8. Pengalaman dari butik pengantin sangat menentukan cocok atau tidaknya baju pengantin yang akan anda kenakan. Jadi pilihlan yang sudah berpengalaman dalam menangani baju pengantin. Anda juga bisa tes pengalamannya dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang tidak umum. Anda juga bisa lihat dari portofolio butik pengantin tersebut. Apakah jahitannya rapih? apakah aksesorinya norak atau tidak?
  9. Perhatikan juga pelayanan dari masing2 butik pengantin
  10. selain pengalaman, pelayanan dari butik pengantin juga sangat menentukan. Pilih butik yang menangani konsumennya dengan senyum, antusias, respect dan selalu memberi solusi. Karena nanti ketika di tengah jalan kita ada perubahan sedikit atau keluhan atau konsultasi kita nyaman berkonsultasi, tidak di cemberuti. Capek dech,,,,
  11. Diskusikan dengan keluarga atau teman
  12. Hal ini juga penting, karena biasanya teman atau keluarga yang mendampingi kita dalam keadaan emosi yang normal dan objektif. Jadi bisa membimbing kita dalam menentukan pilihan.
  13. Jangan menentukan pilihan dengan tergesa-gesa dan emosional
  14. Hati-hati dengan emosi, terkadang jika kita sudah suka terhadap sesuatu, kita suka mengabaikan faktor-faktor lain. Sehingga kejadiannya sering malah tidak cocok di mata orang lain.
Ingat, Baju pengantin anda adalah hal yang paling diperhatikan orang ketika pernikahan, maka bijaklah dalam memilih butik pengantin agar pernikahan anda berjalan sesuai dengan harapan.

Readmore..

Sabtu, 16 Juli 2011

Apa saja keperluan akad nikah

| Sabtu, 16 Juli 2011 | 0 komentar

Keperluan akad nikahMempersiapkan segala keperluan akad nikah dengan benar dan teliti merupakan hal yang paling penting dalam prosesi pernikahan secara keseluruhan. Agar acara akad nikah berjalan lancar tanpa halangan, sebaiknya kita listing segala keperluan akad nikah yang dibutuhkan pada hari H.


Mengapa akad nikah begitu berarti ? karena sebenarnya akad nikah adalah inti dan bersifat wajib dalam pernikahan, selebihnya hanyalah perayaan dari pernikahan saja seperti pesta dan acara adat lainnya. Oleh karena itu akad nikah biasanya dilaksanakan secara cermat dan khidmat karena kesakralannya.

Berikut beberapa keperluan akad nikah yang harus dipersiapkan :

  1. Kebaya akad
  2. Kebaya akad adalah pakaian yang akan dikenakan pengantin wanita pada saat akad nikah. Biasanya kebaya akad ini berwarna putih, mungkin dimaksudkan untuk menggambarkan sucinya prosesi akad nikah. Tetapi seiring perkembangan jaman yang semakin modern, kebaya akad tidak harus putih, ada juga yang memakai warna abu2, krem muda dll sesuai selera.
  3. Jas pengantin pria
  4. Jas pengantin pria di sesuaikan warnanya dengan kebaya akad dari pihak pengantin wanita agar selaras
  5. Kerudung panjang
  6. Pada saat Ijab Qobul pengantin pria dan wanita akan disatukan kepalanya dengan menggunakan kerudung panjang ini. Hal ini sebagai simbolis penyatuan dua insan yang akan terikat dalam jalinan pernikahan.
  7. Emas kawin
  8. Emas kawin adalah salah satu rukun nikah dalam Islam. Biasanya emas kawin ini berupa cincin emas dan sejumlah uang yang diserahkan pihak pengantin pria ke pihak pengantin wanita
  9. Barang seserahan
  10. Seserahan adalah budaya yang sudah sangat melekat di Indonesia. (Budaya seserahan bisa dibaca di sini). Seserahan bukanlah rukun dari nikah, hal ini optional saja. Kalaupun tidak ada seserahan, nikah tetap sah.
  11. Meja kecil
  12. Meja kecil ini akan digunakan untuk prosesi Ijab Qobul yang dipandu oleh penghulu.
  13. Dokumentasi
  14. Karena kesakralannya, sayang sekali kalau prosesi akad nikah ini tidak diabadikan dalam bentuk foto atau video, makanya dokumentasi adalah salah satu keperluan akad nikah yang layak diperhatikan.
  15. Konfirmasi Tempat akad nikah
  16. Biasanya akad nikah dilaksanakan di mesjid, maka penting juga mengkonfirmasi kesiapan mesjid yang akan dipakai untuk prosesi akad nikah
    Demikian beberapa keperluan akad nikah yang harus diperhatikan. Semoga bermanfaat.

Readmore..

Jumat, 15 Juli 2011

Cara memilih kebaya pengantin yang sesuai

| Jumat, 15 Juli 2011 | 0 komentar

memilih kebaya pengantinPara wanita biasanya sangat memperhatikan penampilan. Jangankan untuk acara penikahan, bahkan untuk acara yang terbilang biasa saja mereka sangat memperhatikan baju yang akan dikenakan agar terlihat cantik. Pemilihan kebaya pengantin untuk acara pernikahan menjadi hal yang spesial, makanya segala aspek sangat penting untuk diperhatikan sebagai acuan memilih kebaya pengantin yang akan dikenakan. Jangan sembarang memilih, perhatikan kesesuaian model dengan bentuk tubuh, warna kebaya sampai kepada bahan pembuat kebaya tersebut.


Proses memilih kebaya pengantin memang sering sulit dan memakan waktu. Sering terjadi para calon pengantin tidak menemukan model kebaya yang disukainya. Atau mungkin saking banyaknya model kebaya yang bagus-bagus hingga bingung mau pilih kebaya pengantin yang mana. Tapi jangan takut, disini mungkin anda akan menemukan solusi bagi masalah anda dalam hal pemilihan kebaya pengantin.

Berikut beberapa saran dan tips dalam memilih kebaya pengantin:

  1. Sesuaikan Budget. Dalam membeli apapun kita harus sesuaikan keinginan dengan budget atau dana yang kita miliki. Sesuaikanlah desain kebaya pengantin dengan dana yang tersedia. Jangan berlebihan dengan desain, yang penting nyaman dipakai. Jika ingin menghemat lagi, Kebaya bisa kita sewa di tempat perias pengantin yang menyediakan banyak koleksi. Jika anda benar-benar ingin memiliki kebaya pengantin sendiri dan tidak memiliki budget yang banyak, anda bisa membeli kebaya dengan desain sederhana saja.
  2. Pilih model kebaya yang sesuai badan. Setiap wanita memiliki bentuk badan yang berbeda-beda. Ada yang berbahu lebar, Mungil berisi, Boyish, Perut besar, payudara besar, Kurus kecil dan lain-lain.

    Untuk tubuh kurus hindari desain kebaya pengantin off shoulder.

    Jika dada anda kecil, siasati dgn menambahkan payet di bagian depannya.

    Desain kebaya pengantin model kutu lebih pantas dikenakan utk Anda pemilik pinggul besar. Model ini membuat orang lebih memperhatikan bagian atas kebaya yg agak terbuka.

    Anda pemilik tubuh kurus,dianjurkan menggunakan kebaya pengantin kerah shanghai yg ditambahkan payet. Model kebaya ini dapat memberikan ilusi tubuh terlihat lebih besar
Disarankan juga anda berkonsultasi dengan penjahit kebayanya, jangan takut bereksperimen dalam model asal masih disesuaikan dengan bentuk badan dan warna kulit. Bisa juga dipadukan konsep kebaya pengantin tradisional dan kebaya pengantin modern agar pada acara pernikahan anda lebih tampil beda dan spesial.

Readmore..

Cara pernikahan adat Sunda

| | 0 komentar

pernikahan adat sundaKalau kita bicara pernikahan adat di Indonesia, upacara atau prosesi adat yang juga terkenal adalah pernikahan adat Sunda. Terkenal unik dan diselenggarakan secara humor namun tidak kehilangan atmosfer sakral dan khidmat.


Ciri khas pengantin adat sunda adalah mempelai wanita menggunakan siger – sejenis mahkota atau hiasan pada bagian kepala sebagai lambing status terhormat sebagaimana di kenakan oleh raja/ratu tanah pasundan sejak dahulu kala.

Pernikahan Adat Sunda rangkaian acaranya di mulai dari pembicaraan orang tua dari pihak kedua mempelai sampai acara yang dinamakan: muka panto (buka pintu). Bagi banyak orang Sunda, tahap-tahap proses adat pernikahan wajib dilakukan.

Berbagai proses acara pernikahan adat Sunda sebelum dan sesudah pernikahan adalah sebagai berikut:

Nendeun Omong. Tahap ini adalah pembicaraan orang tua kedua pihak mempelai atau siapapun yang dipercaya jadi utusan pihak pria yang punya rencana mempersunting seorang gadis sunda. Orang tua atau sang utusan datang bersilaturahmi dan menyimpan pesan bahwa kelak sang gadis akan dilamar. Sebelumnya memang orang tua masing-masing sudah membuat kesepakatan untuk menjodohkan atau laki-laki dan perempuannya sudah sepakat untuk ‘mengikat janji’ dalam suatu ikatan pernikahan, maka selanjutnya orang tua pria datang sendiri atau menyuruh orang ke rumah sang gadis untuk menyampaikan niat. Intinya, neundeun omong (titip ucap, menaruh perkataan atau menyimpan janji) yang menginginkan sang gadis agar menjadi menantunya. Dalam hal ini, orang tua atau utusan memerlukan kepandaian berbicara dan berbahasa, penuh keramahan.

Lamaran. Tahap melamar atau meminang ini sebagai tindak lanjut dari tahap pertama. Proses ini dilakukan orang tua calon pengantin keluarga sunda dan keluarga dekat. Hampir mirip dengan yang pertama, bedanya dalam lamaran, orang tua laki-laki biasanya mendatangi calon besannya dengan membawa makanan atau bingkisan seadanya, membawa lamareun sebagai simbol pengikat (pameungkeut), bisa berupa uang, seperangkat pakaian, semacam cincin pertunangan, sirih pinang komplit dan lainnya, sebagai tali pengikat kepada calon pengantin perempuannya. Selanjutnya, kedua pihak mulai membicarakan waktu dan hari yang baik untuk melangsungkan pernikahan.

Tunangan. Tahap ini adalah prosesi ‘patuker beubeur tameuh’, yaitu dilakukan penyerahan ikat pinggang warna pelangi atau polos kepada si gadis.
Keempat, tahap Seserahan (3 – 7 hari sebelum pernikahan). Calon pengantin pria membawa uang, pakaian, perabot rumah tangga, perabot dapur, makanan, dan lain-lain.
Kelima, tahap Ngeuyeuk seureuh (opsional, jika ngeuyeuk seureuh tidak dilakukan, maka seserahan dilaksanakan sesaat sebelum akad nikah). Tahap ini dilakukan sebagai berikut:

  1. Dipimpin Pengeuyeuk.
  2. Pengeuyek mewejang kedua calon pengantin agar meminta ijin dan doa restu kepada kedua orang tua serta memberikan nasehat melalui lambang-lambang atau benda yang disediakan berupa parawanten, pangradinan dan sebagainya.
  3. Diiringi lagu kidung oleh Pangeuyeuk
  4. Disawer beras, agar hidup sejahtera.
  5. Dikeprak dengan sapu lidi disertai nasehat agar memupuk kasih sayang dan giat bekerja.
  6. Membuka kain putih penutup pengeuyeuk. Melambangkan rumah tangga yang akan dibina masih bersih dan belum ternoda.
  7. Membelah mayang jambe dan buah pinang (oleh calon pengantin pria). Bermakna agar keduanya saling mengasihi dan dapat menyesuaikan diri.
  8. Menumbukkan alu ke dalam lumpang sebanyak tiga kali (oleh calon pengantin pria).
Membuat Lungkun. Dua lembar sirih bertangkai saling dihadapkan. Digulung menjadi satu memanjang. Diikat dengan benang kanteh. Diikuti kedua orang tua dan para tamu yang hadir. Maknanya, agar kelak rejeki yang diperoleh bila berlebihan dapat dibagikan kepada saudara dan handai taulan.

Berebut uang di bawah tikar sambil disawer. Melambangkan berlomba mencari rejeki dan disayang keluarga.
Kedepalan, tahap Upacara Prosesi Pernikahan:

  1. Penjemputan calon pengantin pria , oleh utusan dari pihak wanita
  2. Ngabageakeun, ibu calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bunga melati kepada calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita untuk masuk menuju pelaminan.
  3. Akad nikah, petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah berada di tempat nikah. Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukkan di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang berarti penyatuan dua insan yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai akan menandatangani surat nikah.
  4. Sungkeman
  5. Wejangan, oleh ayah pengantin wanita atau keluarganya.
  6. Saweran, kedua pengantin didudukkan di kursi. Sambil penyaweran, pantun sawer dinyanyikan. Pantun berisi petuah utusan orang tua pengantin wanita. Kedua pengantin dipayungi payung besar diselingi taburan beras kuning atau kunyit ke atas payung.
  7. Meuleum harupat, pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat disiram pengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan pengantin pria.
  8. Nincak endog (menginjak telur), pengantin pria menginjak telur dan elekan sampai pecah. Lantas kakinya dicuci dengan air bunga dan dilap pengantin wanita.
  9. Muka Panto (buka pintu). Diawali mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan.
Demikian Cara pernikahan adat Sunda yang diambil dari berbagai sumber.

Readmore..

Cara pernikahan adat minangkabau (padang)

| | 0 komentar

Pernikahan adat minangkabauPada masyarakat Minangkabau, pernikahan merupakan salah satu acara yang memiliki arti tersendiri karena merupakan permulaan masa seseorang melepaskan diri dari kelompok keluarganya untuk membentuk kelompok kecil milik mereka sendiri. Oleh karena itu peristiwa pernikahan sangatlah penting bagi siklus kehidupan seseorang.


Tradisi perhelatan pernikahan menurut adat Minangkabau lazimnya melalui sejumlah prosesi yang hingga kini masih dijunjung tinggi untuk dilaksanakan serta melibatkan keluarga besar kedua calon mempelai, terutama dari keluarga pihak wanita. Hari tersebut merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh kedua calon mempelai dan keluarga dari kedua belah pihak. Ditandai dengan prosesi upacara adat dan keagamaan yang sesuai dengan pepatah minang “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. Seluruh rangkaian upacara pernikahan adat, perlengkapan, tata rias membutuhkan persiapan yang lama dan sangat terperinci.

Berikut beberapa tradisi dan upacara adat yang biasa dilakukan baik sebelum maupun setelah acara pernikahan Minangkabau :

1. Maresek
Maresek merupakan penjajakan pertama sebagai permulaan dari rangkaian tatacara pelaksanaan pernikahan. Sesuai dengan sistem kekerabatan di Minangkabau, pihak keluarga wanita mendatangi pihak keluarga pria. Lazimnya pihak keluarga yang datang membawa buah tangan berupa kue atau buah-buahan sesuai dengan sopan santun budaya timur. Pada awalnya beberapa wanita yang berpengalaman diutus untuk mencari tahu apakah pemuda yang dituju berminat untuk menikah dan cocok dengan si gadis. Prosesi bisa berlangsung beberapa kali perundingan sampai tercapai sebuah kesepakatan dari kedua belah pihak keluarga.

2. Meminang dan Bertukar Tanda
Keluarga calon mempelai wanita mendatangi keluarga calon mempelai pria untuk meminang. Bila tunangan diterima, berlanjut dengan bertukar tanda sebagai simbol pengikat perjanjian dan tidak dapat diputuskan secara sepihak. Acara melibatkan orang tua atau ninik mamak dan para sesepuh dari kedua belah pihak.

Rombongan keluarga calon mempelai wanita datang dengan membawa sirih pinang lengkap disusun dalam carano atau kampla yaitu tas yang terbuat dari daun pandan. Menyuguhkan sirih diawal pertemuan dengan harapan apabila ada kekurangan atau kejanggalan tidak akan menjadi gunjingan. Sebaliknya, hal-hal yang manis dalam pertemuan akan melekat dan diingat selamanya. Selain itu juga disertakan oleh-oleh kue-kue dan buah-buahan. Benda-benda yang dipertukarkan biasanya benda-benda pusaka seperti keris, kain adat atau benda lain yang bernilai sejarah bagi keluarga. Benda-benda ini akan dikembalikan dalam suatu acara resmi setelah berlangsung akad nikah.

Tata caranya diawali dengan juru bicara keluarga wanita yang menyuguhkan sirih lengkap untuk dicicipi oleh keluarga pihak laki-laki sebagai tanda persembahan. Juru bicara menyampaikan lamaran resmi. Jika diterima berlanjut dengan bertukar tanda ikatan masing-masing. Selanjutnya berembug soal tata cara penjemputan calon mempelai pria.

3. Mahanta / Minta Izin
Calon mempelai pria mengabarkan dan mohon doa restu rencana pernikahan kepada mamak-mamaknya, saudara-saudara ayahnya, kakak-kakaknya yang telah berkeluarga dan para sesepuh yang dihormati. Hal yang sama dilakukan oleh calon mempelai wanita, diwakili oleh kerabat wanita yang sudah berkeluarga dengan cara mengantar sirih.

Bagi calon mempelai pria membawa selapah yang berisi daun nipah dan tembakau (namun saat ini sedah digantikan dengan rokok). Sementara bagi keluarga calon mempelai wanita ritual ini menyertakan sirih lengkap.

Ritual ini ditujukan untuk memberitahukan dan mohon doa rencana pernikahannya. Biasanya keluarga yang didatangi akan memberikan bantuan untuk ikut memikul beban dan biaya pernikahan sesuai kemampuan.

4. Babako - Babaki
Pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (disebut bako) ingin memperlihatkan kasih sayangnya dengan ikut memikul biaya sesuai kemampuan. Acara berlangsung beberapa hari sebelum acara akad nikah.

Perlengkapan yang disertakan biasanya berupa sirih lengkap (sebagai kepala adat), nasi kuning singgang ayam (makanan adat), antaran barang yang diperlukan calon mempelai wanita seperti seperangkat busana, perhiasan emas, lauk pauk baik yang sudah dimasak maupun yang masih mentah, kue-kue dan sebagainya.

Sesuai tradisi, calon mempelai wanita dijemput untuk dibawa ke rumah keluarga ayahnya. Kemudian para tetua memberi nasihat. Keesokan harinya, calon mempelai wanita diarak kembali ke rumahnya diiringi keluarga pihak ayah dengan membawa berbagai macam barang bantuan tadi.

5. Malam Bainai
Bainai berarti melekatkan tumbukan halus daun pacar merah atau daun inai ke kuku-kuku calon pengantin wanita. Tumbukan ini akan meninggalkan bekas warna merah cemerlang pada kuku. Lazimnya berlangsung malam hari sebelum akad nikah. Tradisi ini sebagai ungkapan kasih sayang dan doa restu dari para sesepuh keluarga mempelai wanita.

Busana khusus untuk upacara bainai yakni baju tokoh dan bersunting rendah. Perlengkapan lain yang digunakan antara lain air yang berisi keharuman tujuh kembang, daun iani tumbuk, payung kuning, kain jajakan kuning, kain simpai dan kursi untuk calon mempelai.

Calon mempelai wanita dengan baju tokoh dan bersunting rendah dibawa keluar dari kamar diapit kawan sebayanya. Acara mandi-mandi secara simbolik dengan memercikkan air harum tujuh kembang oleh para sesepuh dan kedua orang tua. Selanjutnya, kuku-kuku calon mempelai wanita diberi inai.

6. Manjapuik Marapulai
Ini adalah acara adat yang paling penting dalam seluruh rangkaian acara Pernikahan menurut adat Minangkabau. Calon pengantin pria dijemput dan dibawa ke rumah calon pengantin wanita untuk melangsungkan akad nikah. Prosesi ini juga dibarengi pemberian gelar pusaka kepada calon mempelai pria sebagai tanda sudah dewasa.

Lazimnya pihak keluarga calon pengantin wanita harus membawa sirih lengkap dalam cerana yang menandakan datangnya secara beradat, pakaian pengantin pria lengkap, nasi kuning singgang ayam, lauk pauk, kue-kue serta buah-buahan. Untuk daerah pesisir Sumatera barat biasanya juga menyertakan payung kuning, tombak, pedang serta uang jemputan atau uang hilang.

Rombongan utusan dari keluarga calon mempelai wanita menjemput calon mempelai pria sambil membawa perlengkapan. Setelah prosesi sambah mayambah dan mengutarakan maksud kedatangan, barang-barang diserahkan. Calon pengantin pria beserta rombongan diarak menuju kediaman calon mempelai wanita.

7. Penyambutan di Rumah Anak Daro
Tradisi menyambut kedatangan calon mempelai pria di rumah calon mempelai wanita lazimnya merupakan momen meriah dan besar. Diiringi bunyi musik tradisional khas Minang yakni talempong dan gandang tabuk, serta barisan Gelombang Adat timbal balik yang terdiri dari pemuda-pemuda berpakaian silat, serta disambut para dara berpakaian adat yang menyuguhkan sirih.

Sirih dalam carano adat lengkap, payung kuning keemasan, beras kuning, kain jajakan putih merupakan perlengkapan yang biasanya digunakan.

Keluarga mempelai wanita memayungi calon mempelai pria disambut dengan tari Gelombang Adat timbal balik. Berikutnya, barisan dara menyambut rombongan dengan persembahan sirih lengkap. Para sesepuh wanita menaburi calon pengantin pria dengan beras kuning. Sebelum memasuki pintu rumah, kaki calon mempelai pria diperciki air sebagai lambang mensucikan, lalu berjalan menapaki kain putih menuju ke tempat berlangsungnya akad.

8. Tradisi seusai akad nikah
Ada lima acara adat Minang yang lazim dilaksanakan seusai akad nikah. Yaitu memulang tanda, mengumumkan gelar pengantin pria, mengadu kening, mengeruk nasi kuning dan bermain coki.

  • Memulangkan tanda
Setelah resmi sebagai suami istri maka tanda yang diberikan sebagai ikatan janji sewaktu lamaran dikembalikan oleh kedua belah pihak.
  • Mengumumkan gelar pengantin pria
Gelar sebagai tanda kehormatan dan kedewasaan yang disandang mempelai pria lazimnya diumumkan langsung oleh ninik mamak kaumnya.
  • Mengadu Kening
Pasangan mempelai dipimpin oleh para sesepuh wanita menyentuhkan kening mereka satu sama lain. Kedua mempelai didudukkan saling berhadapan dan diantara wajah keduanya dipisahkan dengan sebuah kipas, lalu kipas diturunkan secara perlahan. Setelah itu kening pengantin akan saling bersentuhan.
  • Mangaruak Nasi Kuning
Prosesi ini mengisyaratkan hubungan kerjasama antara suami isri harus selalu saling menahan diri dan melengkapi. Ritual diawali dengan kedua pengantin berebut mengambil daging ayam yang tersembunyi di dalam nasi kuning.
  • Bermain Coki
Coki adalah permaian tradisional Ranah Minang. Yakni semacam permainan catur yang dilakukan oleh dua orang, papan permainan menyerupai halma. Permainan ini bermakna agar kedua mempelai bisa saling meluluhkan kekakuan dan egonya masing-masing agar tercipta kemesraan.

Disadur dari buku : Tata Cara Pernikahan Adat Istiadat Minangkabau oleh Nazif Basir & Elly Kasim.

Readmore..

Kamis, 14 Juli 2011

Cara Pernikahan adat jawa

| Kamis, 14 Juli 2011 | 0 komentar

pernikahan adat jawaMasyarakat Jawa memaknai peristiwa pernikahan dengan menyelenggarakan berbagai upacara yang termasuk rumit dan panjang. Upacara itu dimulai dari tahap perkenalan sampai terjadinya pernikahan. Rumitnya dan panjangnya tahapan pernikahan adat jawa bertujuan agar prosesi pernikahan lebih khidmat karena pernikahan dianggap hal yang sakral dan sangat serius. Karena itu proses persiapannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama dari pernikahan adat lainnya dan juga pastinya melibatkan lebih banyak orang dalam menyelenggarakannya.

Baiknya langsung kita lanjutkan dengan tahapan prosesi pernikahan adat jawa. Check this out,,


Nontoni
Pada tahap ini sangat dibutuhkan peranan seorang perantara. Perantara ini merupakan utusan dari keluarga calon pengantin pria untuk menemui keluarga calon pengantin wanita. Pertemuan ini dimaksudkan untuk nontoni, atau melihat calon dari dekat. Biasanya, utusan datang ke rumah keluarga calon pengantin wanita bersama calon pengantin pria. Di rumah itu, para calon mempelai bisa bertemu langsung meskipun hanya sekilas. Pertemuan sekilas ini terjadi ketika calon pengantin wanita mengeluarkan minuman dan makanan ringan sebagai jamuan. Tamu disambut oleh keluarga calon pengantin wanita yang terdiri dari orangtua calon pengantin wanita dan keluarganya, biasanya pakdhe atau paklik.

Nakokake/Nembung/Nglamar
Sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, perantara akan menanyakan beberapa hal pribadi seperti sudah adakah calon bagi calon mempelai wanita. Bila belum ada calon, maka utusan dari calon pengantin pria memberitahukan bahwa keluarga calon pengantin pria berkeinginan untuk berbesanan. Lalu calon pengantin wanita diajak bertemu dengan calon pengantin pria untuk ditanya kesediaannya menjadi istrinya. Bila calon pengantin wanita setuju, maka perlu dilakukan langkah-langkah selanjutnya. Langkah selanjutnya tersebut adalah ditentukannya hari H kedatangan utusan untuk melakukan kekancingan rembag (peningset).

Peningset ini merupakan suatu simbol bahwa calon pengantin wanita sudah diikat secara tidak resmi oleh calon pengantin pria. Peningset biasanya berupa kalpika (cincin), sejumlah uang, dan oleh-oleh berupa makanan khas daerah. Peningset ini bisa dibarengi dengan acara pasok tukon, yaitu pemberian barang-barang berupa pisang sanggan (pisang jenis raja setangkep), seperangkat busana bagi calon pengantin wanita, dan upakarti atau bantuan bila upacara pernikahan akan segera dilangsungkan seperti beras, gula, sayur-mayur, bumbon, dan sejumlah uang.

Ketika semua sudah berjalan dengan lancar, maka ditentukanlah tanggal dan hari pernikahan. Biasanya penentuan tanggal dan hari pernikahan disesuaikan dengan weton (hari lahir berdasarkan perhitungan Jawa) kedua calon pengantin. Hal ini dimaksudkan agar pernikahan itu kelak mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi seluruh anggota keluarga.

Pasang Tarub
Bila tanggal dan hari pernikahan sudah disetujui, maka dilakukan langkah selanjutnya yaitu pemasangan tarub menjelang hari pernikahan. Tarub dibuat dari daun kelapa yang sebelumnya telah dianyam dan diberi kerangka dari bambu, dan ijuk atau welat sebagai talinya. Agar pemasangan tarub ini selamat, dilakukan upacara sederhana berupa penyajian nasi tumpeng lengkap. Bersamaan dengan pemasangan tarub, dipasang juga tuwuhan. Yang dimaksud dengan tuwuhan adalah sepasang pohon pisang raja yang sedang berbuah, yang dipasang di kanan kiri pintu masuk. Pohon pisang melambangkan keagungan dan mengandung makna berupa harapan agar keluarga baru ini nantinya cukup harta dan keturunan. Biasanya di kanan kiri pintu masuk juga diberi daun kelor yang bermaksud untuk mengusir segala pengaruh jahat yang akan memasuki tempat upacara, begitu pula janur yang merupakan simbol keagungan.

Midodareni
Rangkaian upacara midodareni diawali dengan upacara siraman. Upacara siraman dilakukan sebelum acara midodareni. Tempat untuk siraman dibuat sedemikian rupa sehingga nampak seperti sendang yang dikelilingi oleh tanaman beraneka warna. Pelaku siraman adalah orang yang dituakan yang berjumlah tujuh diawali dari orangtua yang kemudian dilanjutkan oleh sesepuh lainnya. Setelah siraman, calon pengantin membasuh wajah (istilah Jawa: raup) dengan air kendi yang dibawa oleh ibunya, kemudian kendi langsung dibanting/dipecah sambil mengucapkan kata-kata: “cahayanya sekarang sudah pecah seperti bulan purnama”. Setelah itu, calon penganten langsung dibopong oleh ayahnya ke tempat ganti pakaian.

Setelah berganti busana, dilanjutkan dengan acara potong rambut yang dilakukan oleh orangtua pengantin wanita. Setelah dipotong, rambut dikubur di depan rumah. Setelah rambut dikubur, dilanjutkan dengan acara “dodol dawet”. Yang berjualan dawet adalah ibu dari calon pengantin wanita dengan dipayungi oleh suaminya. Uang untuk membeli dawet terbuat dari kreweng (pecahan genting ) yang dibentuk bulat. Upacara dodol dhawet dan cara membeli dengan kreweng ini mempunyai makna berupa harapan agar kelak kalau sudah hidup bersama dapat memperoleh rejeki yang berlimpah-limpah seperti cendol dalam dawet dan tanpa kesukaran seperti dilambangkan dengan kreweng yang ada di sekitar kita.

Menginjak rangkaian upacara selanjutnya yaitu upacara midodareni. Berasal dari kata widadari, yang artinya bidadari. Midadareni merupakan upacara yang mengandung harapan untuk membuat suasana calon penganten seperti widadari. Artinya, kedua calon penganten diharapkan seperti widadari-widadara, di belakang hari bisa lestari, dan hidup rukun dan sejahtera.

Akad Nikah
Akad nikah adalah inti dari acara perkawinan. Biasanya akad nikah dilakukan sebelum acara resepsi. Akad nikah disaksikan oleh sesepuh/orang tua dari kedua calon penganten dan orang yang dituakan. Pelaksanaan akad nikah dilakukan oleh petugas dari catatan sipil atau petugas agama.

Panggih
Upacara panggih dimulai dengan pertukaran kembar mayang, kalpataru dewadaru yang merupakan sarana dari rangkaian panggih. Sesudah itu dilanjutkan dengan balangan suruh, ngidak endhog, dan mijiki.

Balangan suruh
Upacara balangan suruh dilakukan oleh kedua pengantin secara bergantian. Gantal yang dibawa untuk dilemparkan ke pengantin putra oleh pengantin putri disebut gondhang kasih, sedang gantal yang dipegang pengantin laki-laki disebut gondhang tutur. Makna dari balangan suruh adalah berupa harapan semoga segala goda akan hilang dan menjauh akibat dari dilemparkannya gantal tersebut. Gantal dibuat dari daun sirih yang ditekuk membentuk bulatan (istilah Jawa: dilinting) yang kemudian diikat dengan benang putih/lawe. Daun sirih merupakan perlambang bahwa kedua penganten diharapkan bersatu dalam cipta, karsa, dan karya.

Ngidak endhok
Upacara ngidak endhog diawali oleh juru paes, yaitu orang yang bertugas untuk merias pengantin dan mengenakan pakaian pengantin, dengan mengambil telur dari dalam bokor, kemudian diusapkan di dahi pengantin pria yang kemudian pengantin pria diminta untuk menginjak telur tersebut. Ngidak endhog mempunyai makna secara seksual, bahwa kedua pengantin sudah pecah pamornya.

Wiji dadi
Upacara ini dilakukan setelah acara ngidak endhok. Setelah acara ngidak endhog, pengantin wanita segera membasuh kaki pengantin pria menggunakan air yang telah diberi bunga setaman. Mencuci kaki ini melambangkan suatu harapan bahwa “benih” yang akan diturunkan jauh dari mara bahaya dan menjadi keturunan yang baik.

Timbangan
Upacara timbangan biasanya dilakukan sebelum kedua pengantin duduk di pelaminan. Upacara timbangan ini dilakukan dengan jalan sebagai berikut: ayah pengantin putri duduk di antara kedua pengantin. Pengantin laki-laki duduk di atas kaki kanan ayah pengantin wanita, sedangkan pengantin wanita duduk di kaki sebelah kiri. Kedua tangan ayah dirangkulkan di pundak kedua pengantin. Lalu ayah mengatakan bahwa keduanya seimbang, sama berat dalam arti konotatif. Makna upacara timbangan adalah berupa harapan bahwa antara kedua pengantin dapat selalu saling seimbang dalam rasa, cipta, dan karsa.

Kacar-kucur
Caranya pengantin pria menuangkan raja kaya dari kantong kain, sedangkan pengantin wanitanya menerimanya dengan kain sindur yang diletakkan di pangkuannya. Kantong kain berisi dhuwit recehan, beras kuning, kacang kawak, dhele kawak, kara, dan bunga telon (mawar, melati, kenanga atau kanthil). Makna dari kacar kucur adalah menandakan bahwa pengantin pria akan bertanggungjawab mencari nafkah untuk keluarganya. Raja kaya yang dituangkan tersebut tidak boleh ada yang jatuh sedikitpun, maknanya agar pengantin wanita diharapkan mempunyai sifat gemi, nastiti, surtini, dan hati-hati dalam mengatur rejeki yang telah diberikan oleh suaminya.

Dulangan
Dulangan merupakan suatu upacara yang dilakukan dengan cara kedua pengantin saling menyuapkan makanan dan minuman. Makna dulangan adalah sebagai simbol seksual, saling memberi dan menerima.

Sungkeman
Sungkeman adalah suatu upacara yang dilakukan dengan cara kedua pengantin duduk jengkeng dengan memegang dan mencium lutut kedua orangtua, baik orangtua pengantin putra maupun orangtua pengantin putri. Makna upacara sungkeman adalah suatu simbol perwujudan rasa hormat anak kepada kedua orangtua.

Kirab
Upacara kirab berupa arak-arakan yang terdiri dari domas, cucuk lampah, dan keluarga dekat untu menjemput atau mengiringi pengantin yang akan keluar dari tempat panggih ataupun akan memasuki tempat panggih. Kirab merupakan suatu simbol penghormatan kepada kedua pengantin yang dianggap sebagai raja sehari yang diharapkan kelak dapat memimpin dan membina keluarga dengan baik.

Jenang Sumsuman
Upacara jenang sumsuman dilakukan setelah semua acara perkawinan selesai. Dengan kata lain, jenang sumsuman merupakan ungkapan syukur karena acara berjalan dengan baik dan selamat, tidak ada kurang satu apapun, dan semua dalam keadaan sehat walafiat. Biasanya jenang sumsuman diselenggarakan pada malam hari, yaitu malam berikutnya setelah acara perkawinan.

Boyongan/Ngunduh Manten
Disebut dengan boyongan karena pengantin putri dan pengantin putra diantar oleh keluarga pihak pengantin putri ke keluarga pihak pengantin putra secara bersama-sama. Ngunduh manten diadakan di rumah pengantin laki-laki. Biasanya acaranya tidak selengkap pada acara yang diadakan di tempat pengantin wanita meskipun bisa juga dilakukan lengkap seperti acara panggih biasanya. Hal ini tergantung dari keinginan dari pihak keluarga pengantin laki-laki. Biasanya, ngundhuh manten diselenggarakan sepasar setelah acara perkawinan.

Makna atau Simbol yang Tersirat dalam Unsur Upacara Pernikahan

  • Ubarampe tarub (pisang, padi, tebu, kelapa gading, dan dedaunan): bermakna bahwa kedua mempelai diharapkan nantinya setelah terjun dalam masyarakat dapat hidup sejahtera, selalu dalam keadaan sejuk hatinya, selalu damai (simbol dedaunan), terhindar dari segala rintangan, dapat mencapai derajat yang tinggi (simbol pisang raja), mendapatkan rejeki yang berlimpah sehingga tidak kekurangan sandang dan pangan (simbol padi), sudah mantap hatinya dalam mengarungi bahtera rumah tangga (simbol tebu), tanpa mengalami percekcokan yang berarti dalam membina rumah tangga dan selalu sehati (simbol kelapa gading dalam satu tangkai), dan lain-lain.
  • Air kembang : bermakna pensucian diri bagi mempelai sebelum bersatu.
  • Pemotongan rambut : bermakna inisiasi sebagai perbuatan ritual semacam upacara kurban menurut konsepsi kepercayaan lama dalam bentuk mutilasi tubuh.
  • Dodol dhawet : bermakna apabila sudah berumah tangga mendapatkan rejeki yang berlimpah ruah dan bermanfaat bagi kehidupan berumah tangga.
  • Balangan suruh : bermakna semoga segala goda akan hilang dan menjauh akibat dari dilemparkannya gantal tersebut.
  • Midak endhog : bermakna bahwa pamor dan keperawanan sang putri akan segera hilang setelah direngkuh oleh mempelai laki-laki. Setelah bersatu diharapkan segera mendapat momongan seperti telur yang telah pecah.
  • Timbangan : bermakna bahwa kedua mempelai mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan tidak ada bedanya di hadapan orang tua maupun mertua.
  • Kacar-kucur : bermakna bahwa mempelai laki-laki berhak memberikan nafkah lahir batin kepada mempelai putri dan sebaliknya pengantin putri dapat mengatur keuangan dan menjaga keseimbangan rumah tangga.
  • Dulangan : bermakna keserasian dan keharmonisan yang akan diharapkan setelah berumah tangga, dapat saling memberi dan menerima.
  • Sungkeman : bermakna mohon doa restu kepada orangtua dan mertua agar dalam membangun rumah tangga mendapatkan keselamatan, dan terhindar dari bahaya.
Artikel Cara pernikahan adat jawa ini diambil dari berbagai sumber.

Readmore..

Rabu, 13 Juli 2011

Budaya seserahan pada pernikahan

| Rabu, 13 Juli 2011 | 0 komentar

seserahan pernikahanSalah satu yang tidak bisa dilewatkan pada acara pernikahan adalah tradisi seserahan. Kadang juga disebut dengan hantaran. Di Indonesia, budaya Seserahan menjadi suatu hal yang umum dalam rangkaian pernikahan tradisional. Seserahan merupakan simbol tanggung jawab dari pihak pengantin pria pihak keluarga, terutama orang tua calon pengantin wanita.

Saat ini, jumlah dan jenis seserahan/hantaran biasanya disepakatai bersamaantara calon pengantin pria dan wanita. Bahkan, seringkali pengantin wanitalah yang memilih sendiri barang-barang kebutuhannya. Barang-barang yang lazimnya menjadi barang seserahan adalah suruh ayu (semacam daun wangi), pakaian (kebaya, kain, baju pesta, baju kerja, dan lain-lain), perlengkapan perawatan tubuh/mandi (sabun, shampo, body lotion, bedak badan, dan lain-lain), kosmetik (pelembab, alas bedak, eye shadow, maskara, blush on, pensil alis, dan lain-lain), parfum, sepatu/selop, tas, pakaian dalam dan baju tidur, perhiasan/jam tangan, serta makanan (buah, kue kering, masakan tradisional, dan lain-lain).

Biasanya seserahan diberikan pada saat lamaran atau sebelum akad nikah. Tetapi sekarang ini juga banyak yang memberikan seserahan pada saat acara pernikahan. Pada masa lampau, jumlah barang hantaran menunjukkan tingkat sosial keluarga pengantin pria. Memang walaupun budaya seserahan ini tidak wajib dalam pernikahan, tetapi sudah seperti menjadi pride tersendiri dari pihak pengantin pria dalam rangka keseriusannya meminang sang pengantin wanita.

Di beberapa daerah yang masih memegang teguh adat istiadat, biasanya dimasukkan pula barang pusaka seperti keris, kain adat, dan semacamnya di dalam seserahan. Pemberian daun suruh ayu bermakna mendoakan keselamatan, pakaian batik bermakna mendoakan kebahagiaan, kain kebaya bermakna mendoakan kebahagiaan, dan buah-buahan bermakna mendoakan keselamatan.

Jenis barang seserahan tidak mutlak seperti yang telah disebutkan di atas, tapi dapat disesuaikan dengan kebutuhan, selera dan dana yang ada (budget). Tapi barang seserahan biasanya adalah barang yang biasa dipakai calon pengantin perempuan. Jumlahnya pun ganjil yaitu 5, 7, 9, 11, 13 dan seterusnya.

Setelah pihak pengantin pria memberikan seserahan kepada pengantin wanita, maka pihak pengantin wanita akan memberikan seserahan balik kepada pihak pengantin pria. Akan tetapi hal ini sifatnya tidak wajib. Isi dari kotak seserahan tersebut di antaranya adalah pakaian pengantin dan seluruh perlengkapannya yang akan dipakai oleh pengantin pria pada saat akad nikah/pemberkatan, keperluan pengantin pria seperti pakaian, sepatu, parfum, dasi, ikat pinggang, makanan, barang pusaka milik keluarga pengantin pria, dan lain-lain.

Lalu bagaimana jika pengantin pria tidak dapat memberikan seserahan kepada pengantin wanita?

Seserahan hanyalah budaya tradisional dan bukan merupakan rukun dari pernikahan itu sendiri, jadi pernikahannya tetaplah sah di mata agama dan hukum sipil. Tapi tenang saja, Sekarang ini barang-barang seserahan sudah banyak yang bagus dan terlihat wah dengan harga yang murah.

Readmore..

Senin, 11 Juli 2011

Syarat2 menikah di KUA

| Senin, 11 Juli 2011 | 0 komentar

menikah di KUA

Menikah secara agama atau yang biasa disebut nikah sirih berbeda syaratnya dengan prosedur nikah di KUA (Kantor Urusan Agama), karena di KUA kita harus melampirkan atau memenuhi beberapa persyaratan demi kepentingan pencatatan sipil.

Nah, bagi anda yang ingin menikah di KUA (Kantor Urusan Agama) harap membawa surat-surat sebagai berikut :

  1. Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk calon Penganten (caten) masing-masing 1 (satu) lembar.
  2. Surat pernyataan belum pernah menikah (masih gadis/jejaka) di atas segel/materai bernilai Rp.6000 (enam ribu rupiah) yang diketahui RT, RW dan Lurah setempat.
  3. Surat Pengantar RT & RW setempat.
  4. Setelah mendapat surat keterangan RT & RW setempat, lalu minta Surat keterangan untuk nikah dari Kelurahan setempat yaitu Model N1, N2, N4, baik calon Suami maupun calon Istri.
  5. Pas photo calon penganten ukuran 2×3 masing-masing 4 (empat) lembar, bagi anggota ABRI/TNI/POLRI harus berpakaian dinas.
  6. Bagi yang berstatus duda/janda harus melampirkan Surat Talak/Cerai dari Pengadilan Agama, kalau Duda/Janda mati harus ada surat kematian dan surat Model N6 dari Lurah setempat.
  7. Harus ada izin/Dispensasi dari Pengadilan Agama bagi :
    • Caten Laki-laki yang umurnya kurang dari 19 tahun;
    • Caten Perempuan yang umurnya kurang dari 16 tahun;
    • Laki-laki yang mau berpoligami.
  8. Ijin Orang Tua (Model N5) bagi caten yang umurnya kurang dari 21 Tahun baik calon penganten laki-laki/perempuan.
  9. Bagi penganten yang akan menikah bukan di wilayahnya (ke Kecamatan lain) harus ada surat Rekomendasi Nikah dari KUA setempat.
  10. Bagi anggota ABRI/TNI/POLRI dan Sipil ABRI/TNI/POLRI harus ada surat Izin Kawin dari Pejabat Atasan/Komandan.
  11. Kedua calon penganten mendaftarkan diri ke KUA tempat akan dilangsungkannya akad nikah sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari kerja dari waktu melangsungkan Pernikahan. Apabila kurang dari 10 (sepuluh) hari kerja, harus melampirkan surat Dispensasi Nikah dari Camat setempat.
Demikian syarat-syarat menikah yang harus anda penuhi jika ingin tercatat di Kantor Urusan Agama.

Readmore..

Jumat, 08 Juli 2011

Apa saja rukun-rukun menikah

| Jumat, 08 Juli 2011 | 0 komentar

rukun-rukun menikah

Menikah adalah salah satu impian setiap orang. Menikah menjadi titik awal kehidupan baru dari seseorang dalam membangun rumah tangga sendiri. Untuk itu disini akan diuraikan rukun dan syarat-syarat untuk menikah.

Rukun adalah bagian wajib yang harus ada pada sesuatu, dan tidak sah sesuatu tersebut adanya bila salah satu rukun tidak dipenuhi. Begitu juga dengan menikah, ada rukun-rukun yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah ijab dan kabul yang muncul dari keduanya berupa ungkapan kata (shighah).

Karena dari shighah ini secara langsung akan menyebabkan timbulnya sisa rukun menikah yang lain.
  • Ijab: ucapan yang terlebih dahulu terucap dari mulut salah satu kedua belah pihak untuk menunjukkan keinginannya membangun ikatan dan menikah.
  • Qabul: apa yang kemudian terucap dari pihak lain yang menunjukkan kerelaan/ kesepakatan/ setuju atas apa yang telah diwajibkan oleh pihak pertama.

Dari shighah ijab dan qabul, kemudian timbul sisa rukun menikah lainnya, yaitu:

  1. Adanya kedua mempelai (calon suami dan calon istri)
  2. Wali
  3. Saksi
Shighah akad bisa diwakilkan oleh dua orang yang telah disepakati oleh syariat, yaitu:
  • Kedua belah pihak adalah asli: suami dan istri
  • Kedua belah pihak adalah wali: wali suami dan wali istri
  • Kedua belah pihak adalah wakil: wakil suami dan wakil istri
  • Salah satu pihak asli dan pihak lain wali
  • Salah satu pihak asli dan pihak lain wakil
  • Salah satu pihak wali dan pihak lain wakil
Atas dasar rukun-rukun menikah tersebut, maka jika salah satu rukun yang disebutkan tersebut tidak dapat dipenuhi, maka pernikahan menjadi tidak sah.

Readmore..
 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com